Selasa, 14 April 2015

Pentas Kolaborasi 'Kita Sama-Sama Suka Hujan'

Diposting oleh Unknown di 20.59 0 komentar
Pentas Kolaborasi Kita Sama-Sama Suka Hujan merupakan pentas kolaborasi yang diselenggarakan di Bandung dan Jakarta pada tanggal 11 April dan 15 April 2015. Pentas ini diisi oleh sederet artis indie dari Bandung dan Yogyakarta yaitu:
Banda Neira (Rara Sekar dan Ananda Badudu), Layur (Febrian Mohammad), Gardika Gigih, dan String Duo (Suta Suma Pangekshi dan Jeremia Kimoshabe).

Berikut profil dari para pengisi acara di pentas kolaborasi Kita Sama Sama Suka Hujan ini.

BANDA NEIRA

Banda Neira adalah grup musik yang dibentuk oleh jurnalis Tempo Ananda Badudu dan pekerja sosial Rara Sekar Larasati.

Banda Neira telah merilis satu album EP (Di Paruh Waktu-2012), dan satu album penuh (Berjalan Lebih Jauh-2013).
musik mereka bisa didengar di soundcloud.com/bandaneira


GARDIKA GIGIH

Gardika Gigih adalah komponis dan pianis muda jebolan Institut Seni Indonesia (ISI). Pemuda 24 tahun mulai jadi pembicaraan setelah ia menggelar konser Train Music pada November 2012.

Karya-karya Gigih beberapa kali dimainkan di luar negeri. Seperti komposisi berjudul Kampung Halaman, pada 2011 dipentaskan di Yokohama, Jepang, oleh pianis Makoto Nomura. Pada 2012, karya Night at My Homeland yang ditulis Gigih dipentaskan Cultural Community Center Krakow, Polandia.

Musik Gigih bisa didengar di soundcloud.com/gardika-gigih-pradipta
Twitter: @musikgigih



LAYUR

Layur adalah nama panggung Febrian Mohammad. Modal utama alumnus jurusan Akuntansi UII Yogyakarta bermusik ini adalah laptop dan program Fruity Loops. Yang istimewa adalah eksplorasi suara dan musik yang dilakukan Layur lewat laptop itu.

Pada 2013, label Totokoko dari Jepang merilis karya-karya Layur. Ada tujuh lagu dalam EP bertajuk Self Titled tersebut, di antaranya Sepotong Kecil, The Morning Hills, dan Sway.

Karya Layur bisa didengar di soundcloud.com/layur
Twitter: @patigenie


JEREMIA KIMOSHABE

Jeremia Kimoshabe adalah cellist dan mahasiswa dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Penguasaan teknik yang luar biasa hebat membuat Jimi leluasa mengeksplorasi jenis musik apapun dengan instrument cello. Bersama Alfian Aditya, juga cellist dari ISI, Jimi Kimoshabe membentuk duo instrumental bernama Bad Cellists.

Alfian Aditya berhalangan hadir meramaikan pentas kolaborasi Kita Sama-sama Suka Hujan di Bandung dan Jakarta.




SUTA SUMA

Suta Suma adalah pemain biola muda yang saat ini masih studi di Jurusan Musik ISI Yogyakarta. Latar belakang akademiknya membuat Suta menguasai teknik musik berbagai genre, mulai dari klasik, metal, hingga kontemporer.

Ia sering bergabung dengan berbagai orkestra di Indonesia, seperti Sa’Unine String Orchestra, Gita Bahana Nusantara, dan masih banyak lagi.

Twitter: @suta_suma


Ini teaser dari Kita Sama-Sama Suka Hujan.




Pentas Kolaborasi ini menurut gue keren banget. Setelah mengusung pentas Suara Awan di Yogyakarta pada tahun sebelumnya, sekarang mereka menyuguhkan pentas yang bener-bener luar biasa dan ga cuma 45 menit kaya di Yogya, tapi lebih! Saya sempat menonton pentas kolaborasi Kita Sama-Sama Suka Hujan di Bandung, 11 April lalu dengan Bhakti dan Denna (salah seorang teman dari last.fm yang menyempatkan hadir untuk melihat layur, Gardika Gigih dan String Duo dan memang sudah sering menonton pertunjukan live dari mereka).

Ceritanya, 11 April lalu saya memang sudah memesan tiket dari 3 minggu sebelum pertunjukan berlangsung. Saya memesan tiket via online dengan harga Rp. 40.000,-/ tiketnya.


Kita berangkat ke venue jam 16.40 WIB dan sampai di venue pukul 17.00 WIB. Saat itu venuenya masih lumayan sepi, Kita naik angkot 2 kali ke Dago Tea House, naik angkot Cicaheum - Ciroyom berhenti di McD Dago dan naik angkot Kalapa - Dago didepan McD Dago. Kita berhenti didepan gang sebelum Dago Tea House dan harus jalan sedikit ke venue kira-kira 400 meter. Sesampainya di venue, bukti pembelian tiket yang sudah di Screen Shot kita liatin ke panitianya dan ditukar dengan tiket dan Setlist dari acara Kita Sama Sama Suka Hujan.



Karena open gate masih jam 18.30 WIB dan itu artinya masih lama banget kita nunggu, kita mutusin buat duduk dulu didekat tempat parkir mobil. Karena gue mulai ga enak badan, Bhakti nyariin Tolak Angin buat gue. Kelar beli tolak angin, kita duduk lagi sambil nungguin Denna. Karena udah magrib dan Denna ga kunjung dateng, kita masuk ke venue buat sholat di musholla nya dan kita sempet beli minuman. Kita duduk lagi didepan venuenya sambil nungguin Denna dateng. Pas Denna dateng, kita udah ngantri dibarisan buat masuk kedalam venuenya. Gue nyuruh Denna buat ikut bareng kita karena ternyata Denna dateng sendiri, ga sama temennya. Jadi Denna berdiri didepan kita ikut masuk antrian. Pas udah masuk venue, venuenya masih sepi dan kita bisa milih tempat duduk. Kita duduk lumayan didepan, ga terlalu depan, ga terlalu belakang. Seru deh, ngeliatin venue yang sekilas mirip banget sama venuenya Munthe pas launching albumnya yang The Sun Has Sunset.





Walaupun Bandung lagi dingin-dinginnya, pas semua artisnya keluar dan ngebuka acara, semuanya jadi hangat lagi. Openingnya menurut gue KEREN banget. Opening ini gue ambil dari instagram rara sekar.




Semangatnya kerasa banget pas openingnya. Makin ke tengah penampilan mereka makin adem. Sendu-sendu melagu gitu lah.  Ada 15 Setlist lagu di Pentas Kolaborasi ini, tapi kebanyakan ga sesuai sama Setlist tapi dimainin semua. Ini Setlistnya:

1. Hujan dan Pertemuan (Instrumental)
Lagu asli: Gardika Gigih

2. Prelude
Lagu asli: Gardika Gigih, Jeremia, dan Layur

3. Hujan di Mimpi
Lagu asli: Banda Neira

4. Tenggelam
Lagu asli: Banda Neira, Gardika Gigih dan Layur

5. Suara Awan
Lagu asli: Layur

6. Langit dan Laut
Lagu asli: Banda Neira

7. Dawn
Lagu asli: Layur

8. Kereta Senja
Lagu asli: Gardika Gigih, Banda Neira dan Layur

9. Ocean Whisper
Lagu asli: Layur

10. Derai-derai Cemara (Musikalisasi Puisi Chairil Anwar)
Lagu asli: Banda Neira

11. I'll Take You Home
Lagu asli: Gardika Gigih

12. Labuh
Lagu asli: Layur

13. Beranda
Lagu asli: Gardika Gigih, Jeremia dan Layur

14. Dan Hujan
Lagu asli: Gigih, Jeremia dan Layur

15. Are You Awake
Lagu asli: Layur


Jadi, sebenernya setlistnya ini ga sesuai sama urutan dari para artis ini pas nampilin pentas kolaborasinya. Setlist ini cuma jadi acuan sih kayanya (kayanya banget). Musik yang ena ena dari mereka ini bener bener bikin penonton ga berhenti tepuk tangan di ending penampilan mereka. Bener-bener enaaaak. Gigih dengan Pianonya dan Pianikanya, Jimi dengan Cello nya, Suta dengan Biolanya, Rara Sekar dengan xylophone nya, Ananda Badudu dengan gitarnya, dan Layur dengan bassnya.

Endingnya sempet gue abadiin di kamera hp dan lanjut di upload di YouTube.




Ending yang bikin ngakak pas masing-masing saling solo, ada Pepi (Layur) yang main drum solo trus mainnya cuma sebentar. Terus juga ada Rara Sekar niruin suaranya Ananda Badudu pake effect suara. Semua orang pada ketawa ngakak pas doi bilang 'aku ga butuh kamu lagi nan' dan doi nyanyi pake suara Ananda Badudu. Duh. Pokoknya pentas kolaborasi ini ga ada matinya!



Terimakasih buat suguhan karya yang luar biasa, Rara Sekar, Ananda Badudu, Gardika Gigih, Febrian Mohammad, Suta Suma dan Jeremia Kimoshabe. Kalian keren!


Terimakasih juga buat temen last.fm aku, Denna yang udah main kesini dan ngasih kaos lelagu nya Frau. Makasi banyak Denna! :)





Dan super duper terima kasih buat Mr.Sibuk yang selalu ngeluangin waktu 1 bulan sekali buat ketemu walaupun aku tau kamu cape banget dan harus bolos hari sabtu demi nemenin aku nonton. Kerja sama LDR sih ya. Terimakasih uki! ;)





Kamis, 19 Maret 2015

THE 5TH MUSIC GALLERY

Diposting oleh Unknown di 00.45 0 komentar
THE 5TH MUSIC GALLERY

Jadi gue pengen cerita sedikit tentang acara ini. Kebetulan gue dateng bareng Bhakti. Buat nonton acara ini bener-bener butuh perjuangan banget. Gue harus berangkat ke Bogor dulu dari Bandung biar bisa berangkat ke acara ini bareng Bhakti.

JUMAT, 13 MARET 2015
Hari jumat, 13 Maret 2015 gue berangkat dari Bandung ke Bogor sendirian. Gue berangkat abis jumatan dari Terminal Cicaheum pake Damri dan nyampe di Terminal Leuwipanjang kira-kira jam 2 siang. Akhirnya jam 15.30 WIB gue berangkat ke Bogor naik bus. Perjalanan ke Bogor kira-kira makan waktu 3 ½ jam. Selama di jalan gue matiin HP karena emang suka pusing kalo main HP di jalan. Pas udah mau nyampe Bogor baru gue ngubungin Bhakti, kira-kira itu jam ½ 6 Sore. Akhirnya jam 6 kurang 15 menit gue nyampe Bogor. Bhakti udah siap-siap jemput gue di Terminal. Waktu gue ngubungin dia, posisinya masih di Botani. Gue minta Bhakti buat jemput gue di deket Pos Polisi yang ada di Terminal. Bhakti nge-iyain dan gue nunggu Bhakti disana. 5 menit nggak dateng-dateng, gue mutusin buat jalan dulu biar ketemu di jembatan penyebrangan. Salahnya gue, gue ga bilang dulu klo mau jalan sama Bhakti. Jadi aja Bhakti jalan ke Pos Polisi tapi lewat jalan di dalem terminal sedangkan gue jalan di luar terminal. Jadi aja kita ga ketemu-ketemu. Pas udah dibawah jembatan penyebrangan gue mutusin buat nelfon Bhakti karena gue ga ngeliat Bhakti disana, ternyata Bhakti udah di Pos Polisi tempat gue nunggu tadi. Gue langsung ketawa dan bilang kalo gue udah dibawah jembatan. Akhirnya Bhakti nyusul ke bawah jembatan penyebrangan didepan Terminal Baranangsiang. Gue senyum, Bhakti senyum. Sama kaya waktu kita ketemu sebelumnya selalu senyum. Senyumnya Bhakti itu loh, bikin meleleh.
BOTANI SQUARE 18.00 WIB
Bhakti sama gue mutusin buat ke masjid yang ada dideket Botani dulu, Bhakti mau sholat magrib. Karena kebetulan gue lagi dapet, gue nungguin Bhakti sambil megangin tas dia. Bhakti tadinya inisiatif nawarin diri buat megangin tas gue, tapi gue tolak karena emang tasnya beratttttttttttttt banget. Kita jalan ke Botani Square. Bhakti ngajakin gue makan karena gue emang belum makan dari pagi dan cuma nyemil Roti sama Tahu Sumedang di Bus. Karena emang udah ga laper dan cuma pengen ganjel perut, gue ngajakin Bhakti buat beli Chatime aja. Bhakti sama gue akhirnya beli Chatime. Kita nyari tempat duduk yang kosong di Botani. Akhirnya kita nemu tempat duduk. Gue duduk disamping dia sambil minum Chatimenya. Ga nyampe 7 menit Chatimenya udah abis. Pas gue selese minum Chatime, gue minjem HP Bhakti. Niat awalnya sama sekali bukan kepo tapi pengen ganti foto bbm dia. Tapi apa yang gue liat di bbm dia bener-bener bikin gue jadi kesel. Jadi, Bhakti itu punya temen deket cewe. Ya si X lah namanya. Jadi si X ini nanya ke Bhakti, gue sama dia gimana. Nah, Bhakti tuh ngejawab ‘Ya gitulah, biasa ga gimana-gimana’. Mungkin karena gue baca chat itu dengan cara yang beda jadi gue langsung emosi dan langsung pergi dari Bhakti. Gue langsung buang sampah Chatime yang tadi gue minum. Gue turun ke bawah sambil nunduk. Disitu gue bener-bener kesel setengah mati. Gue milih buat ke toilet biar ga langsung nangis. Di toilet gue nyoba buat ngehapus air mata yang udah keluar dikit-dikit. Pas udah keluar toilet dan Bhakti udah nunggu didepan toilet gue langsung pergi ga ngeliat dia. Pergi sambil nunduk dan jalan cepet banget. Bhakti nyoba-nyoba buat manggil gue sama nyoba buat ngejelasin lagi ke gue. Tapi dasarnya gue kepala batu dan udah kesel banget-banget, gue milih pergi dari Bhakti. Kita keluar dari Botani. Gue nyuruh Bhakti pulang pas udah didepan Botani. Dia tetep kekeuh ga mau pulang. Gue jalan ke arah kosannya wiwi. Gue jalan cepet banget. Mungkin motor yang jalan aja masih kalah ama gue. Gue masuk ke kosan wiwi. Bhakti nyoba buat ngechat sama nelfon gue. Awalnya gue ga gubris. Tapi ga mungkin juga kan gue ga keluar dan mentingin emosi sesaat gue. Gue milih keluar. Gue tetep kekeuh nyuruh dia pulang. Dia ngajakin gue buat makan. ‘Ayo makan, aku laper’. Itu yang dia ucapin pas gue keluar. Gue Cuma jawab ‘ Udah kamu pulang aja sana, udah malem.’ Bhakti nyoba ngejelasin lagi ke gue semuanya dari awal. Gue akhirnya ngerti dan gue yang salah nanggepin balesan chatnya ke cewe itu. Akhirnya gue jalan lagi sama Bhakti keluar buat nyari makan. Karena ga tau mau makan dimana, Bhakti bawa gue ke Jajanan Jembatan Merah buat makan doclang disana. Cuma sebentar sih makan disana. Abis makan kita langsung balik ke kosan wiwi Karena takut kemaleman. Gue sama Bhakti duduk lagi didepan Taman Malabar depan kosan wiwi. Karena ga mau kemaleman gue nyuruh Bhakti buat pulang dan Bhakti pulang.

SABTU, 14 MARET 2015
Hari sabtu, hari yang paling kita tunggu-tunggu. Acara 5th Music Gallery yang digelar di Gandaria City. Kita berangkat ke Jakarta, naik kereta. Ini pengalaman pertama gue anak KRL dan bareng pacar pula *piwwit*. Bhakti nyampe kosan wiwi jam ½ 1 an. Kita milih buat makan dulu di Nasi Padang belakang kosan wiwi. Abis makan nasi padang, kita berangkat ke Stasiun. Di stasiun Bhakti bantuin buat beli tiket kereta gue. Kita berangkat naik kereta jam 2. Awalnya kereta yang kita naikin itu ga bisa berangkat karena belum diperiksa, akhirnya kita turun dari keretanya. Tapi ternyata pemeriksaannya Cuma sebentar. Kita mutusin buat naik lagi ke kereta tadi. Bhakti sama gue jalan ke dalam kereta dan nyari tempat duduk yang kosong. Akhirnya kita dapet tempat duduk. Sebelah gue ada Bapak-bapak sama istrinya, sebelah Bhakti ada mas-mas yang keliatannya lagi galau abis putus cinta.
Pas lagi di KRL ada gerombolan cewe yang masuk dan duduk depan kita. Jilbabnya rada panjang gitu. Gue yang tadinya senderan dan mau tidur disamping Bhakti malah ga jadi tidur gara-gara mereka ngeliatin gitu. Gue jadi ga enak. Mau tidur malah jadi bangun lagi. Tapi Bhakti berhasil tidur. Gue mutusin buat dengerin lagu aja dari HP. Gue dengerin lagunya bareng Bhakti. Mereka ngeliatin kita lagi. Salah gue apa coba L. Abis diliatin sama mbak-mbaknya itu, gue jadi ga enak mau ngapa-ngapain, Cuma berharap mereka cepet turun biar gue posisinya aman. Pas kita nyampe di stasiun titik titik (lupa namanya) sebelum nyampe di Tanah Abang buat transit, ada ibu-ibu yang naik sama anaknya dan duduk sebelah gue. Anaknya lucu banget minta digigit. Gue ngeliatin anaknya terus, anaknya senyum-senyum. Kejadian ini di abadiin sama cecunguk jahil ini. Waktu itu Bhakti posisinya berdiri karena banyak cewe yang berdiri dia mutusin buat berdiri dan ngasih tempat duduknya. Ini kira-kira foto pas kita di KRL.







Akhirnya kita nyampe Stasiun Tanah Abang. Di stasiun Tanah Abang gue langsung turun KRL dan kondisinya crowded banget. Rame sama orang-orang. Ada orang yang pengen naik duluan, ada yang pengen turun duluan. Bhakti megangin tangan gue terus. Kita naik ke KRL berikutnya. Posisi gue sama Bhakti udah berdiri, ga kebagian tempat duduk lagi. Akhirnya kita nyampe di Stasiun Kebayoran lama. Keluar dari stasiun kita naik angkot buat nyampe Gandaria City.



Di Gancit, kita langsung nukerin tiketnya sama bracelet. Kita langsung milih buat ke venue bawah di Piazza, niatnya sih gue pengen liat 4.20, karena kita telat 4.20 nya udahan. Gue milih buat naik ke venue atas karena Bhakti pengen liat Jirapah. Kita nonton Jirapah kira-kira 45 menitan. Abis Jirapah ada Barasuara. Tadinya kita mau kebawah buat nonton Monkey To Millionaire, tapi gue males bolak-balik lagi. Daaaaaaaaaan ga disangka – sangka livenya Barasuara keren parah. Biasanya gue ga suka band yang alirannya kaya Barasuara, tapi pas gue denger Barasuara gue langsung jatuh cinta! Sempet sih nonton video live mereka di Youtube tapi belum pernah liat secara langsung. Abis Barasuara ada jeda buat magrib. Gue sama Bhakti mutusin buat ke musholla dulu. Gue nungguin Bhakti didepan musholla Gandaria City. Disana gue ketemu sama Fitrop&Suaminya, Adit Insomnia sama Lyra Virna. Mau nyapa asa gimana gitu, ga kenal euy. Hahahaha. Karena jedanya lumayan lama, gue mutusin buat makan dulu kelar Bhakti sholat. Pas mau makan di Gancit ini, kita the bingung mau makan kemana. Mana kalo disana makanannya mahal-mahal banget kan. Gue akhirnya milih buat beli Chatime (Chatime lagi… Chatime lagi… *pake gaya khas ala Bhakti*) sama beli Bread life buat ganjel perut biar ga laper. Pas ke bread life nya, kita ngeliat KFC. Jadi aja abis nyemil chatime sama bread life kita makan disana. Tapi gue ga makan sih, Cuma bantuin Bhakti ngabisin kentangnya sama minum cola. Akhirnya jam 20.00 WIB. Gue sama Bhakti balik lagi keluar ke venue di Piazza. Kita pengen nonton Mondo Gascaro. Ex- keyboardistnya Sore. Ternyata pas kita nonton Mondo, Sore juga nonton mereka. Kelar Mondo, gue majuan lagi kedepan karena abis ini ada Banda Neira. Ada teh Rara Sekar sama kak Ananda Badudu. Mereka keren pisan lah. Rada lama sih nungguin mereka. Pas mereka keluar, semua pada excited gitu, apalagi gue. Ini beberapa foto pas mereka manggung.







Kelar Banda Neira, gue sama Bhakti mutusin buat langsung balik ke Bogor. Padahal tujuan awal kita tuh nonton Tahiti 80, tapi gegara udah kemaleman jadi ga jadi aja. Kita sempet ke 7-11 dulu buat beli minum. Di depan 7-11 ada supir bajaj yang lagi mangkal. Kita nanyain cara buat ke Stasiun Manggarai ke bapaknya. Karena stasiun yang sebenernya harus kita tuju itu Manggarai dan kebetulan jauh, bapaknya ga bisa nganter kesana. Akhirnya kita minta tolong buat dianterin ke Stasiun kebayoran lama. Itu pertama kalinya buat gue dan pertama kalinya buat Bhakti naik Bajaj. Pas nyampe di Kebayoran Lama, salahnya kita telat dan ga ada kereta lagi buat ke Manggarai. Kita mutusin buat jalan keluar. Disana kita liat ada taksi yang lagi lewat. Kita cegat taksinya dan nanya kira-kira ke Manggarai ongkosnya berapa. Bapaknya bilang, naik dulu aja kalo kurang gapapa. Gue sama Bhakti naik taksi bapaknya. Alhamdulillah kita akhirnya jam 23.00 WIB nyampe di Stasiun Manggarai dan Alhamdulillah lagi kereta terakhir ke Bogor itu jam 23.30 WIB. Akhirnya kita naik kereta pulang ke Bogor. Nyampe Bogor jam 1 malem lebih dan ada kejadian yang kocak banget. Iket pinggang yang biasa gue pake PUTUS dan putusnya itu pas kondisi gue mau turun dari KRL. Kampret banget kan? Dengan posisi ga enak sambil megangin celana terus gue ngomong sama Bhakti. Bhakti langsung jadi ga enak gitu dan mutusin buat minjemin iket pinggangnya ke gue (dan iket pinggangnya dia sampe sekarang masih ada di gue dan selalu gue pake ke kampus). Abis dari stasiun kita mutusin buat keluar dan jalan ke Jajanan Jembatan Merah. Kita mau makan lagi, makan sate Madura. Kelar makan sate dengan posisi kaki pada sakit semua kita balik ke kosan wiwi. Kita naik angkot lagi balik ke kosan wiwi. Sebelumnya kita turun di depan Botani dulu. Bhakti beliin gue tolak angin karena waktu itu gue masuk angin banget dan jadi mual karena masuk angin. Kelar beli tolak angina gue sama Bhakti jalan kaki ke kosan wiwi. Kita ngambil jalan di sebelah IPB karena didepan PMI ada bencong-bencong lagi mangkal. Jalannya gelap dan sepi. Rada takut sih apalagi berdua doang dan kondisi kaki emang lagi ga oke banget buat diajak lari. Nyampe kosan wiwi gue ngobrol sebentar sama Bhakti. Akhirnya Bhakti pulang dan gue liatin dia sampe dia ngelewatin Mall kosong deket kosan wiwi. Yang pasti walaupun capek hari itu gue seneng banget J
MINGGU, 15 MARET 2015
Hari minggu pagi, wiwi ngajakin gue buat ke pasar minggu gitu. Gue yang kondisinya lagi ga enak karena kemaleman pulangnya mutusin buat tidur di kosan dia aja. Kira-kira jam 10an gue bangun dan wiwi belum balik. Gue mutusin beberes kamar wiwi dulu dan belum mandi. Gue ngechat Bhakti ga dibales lagi sama Bhaktinya. Kayanya Bhakti belum bangun. Jam 11 lebih wiwi balik. Dian temen wiwi mutusin buat nyuci. Gue yang tadinya mau mandi jadi nunggu dia kelar nyuci dulu. Jam ½ 12 ada chat dari Bhakti. Dia bilang dia udah didepan kosan wiwi. Dan naasnya, waktu itu gue belum mandi. Gue keluar dalam keadaan belum mandi dan minta Bhakti buat nunggu gue. Akhirnya kita keluar dan mutusin buat ke Botani. Kita makan dulu disana. Pas mau keluar dan mau ke Terminal, hujan deres banget. Gue sama Bhakti ga bisa keluar darisana. Kita nunggu ujan teduh dulu. Ujannya ga teduh-teduh setelah kita tunggu hampir setengah jam. Kita akhirnya mutusin buat keluar dan pergi ke Terminal. Sebelum balik, gue nyempetin buat beli oleh-oleh buat temen-temen. Gue beli Roti Unyil sama beli Asinan Buah. Dideket tempat jual asinan, gue nemu mpek-mpek. Pas makan di botani tadi gue pengen banget makan mpek-mpek ga tau kenapa. Bhakti nawarin buat makan mpek-mpek di deket tempat jual asinan. Akhirnya kita makan lagi, makan mpek mpek. Kelar makan mpek-mpek dan beli oleh-oleh gue sama Bhakti ke Terminal dalam keadaan hujan deres banget. Kita masuk ke dalam Bus. Busnya udah lumayan penuh. Tadinya kalo belum penuh Bhakti mau nemenin gue dulu sebelum berangkat. Karena udah penuh banget dan Bhakti ga bisa lama-lama di Bus, Bhakti akhirnya keluar dan mutusin buat balik. Sedih siah kalo udah mau LDRan lagi teh. Buat ketemunya lama dan makan waktu berjam-jam buat bisa ketemu aja. Kangen banget sama Bhakti. Walaupun ketemunya sebentar, tapi semuanya kebayar sama senyum yang dia kasih ke gue. Gue seneng banget bisa kenal Bhakti.







Bhakti, aku sayang kamu. Terimakasih ya buat jalan-jalan sama makannya J


Rabu, 04 Februari 2015

That Feeling When....

Diposting oleh Unknown di 23.58 0 komentar
"Aku itu tipikal orang yang bodo amatan, cuek, tapi bisa kepikiran banget sama hal yang aku anggap itu penting. Kalau ada orang atau temen yang kenapa napa sama aku atau apalah yah aku bodo amat, bae lah cuek da baturan ini. Kamu beda, Kamu Penting. Kamu kenapa napa aku juga ngerasain, entah itu sedih atau marah, atau ngambek kesel sama aku sekalipun, aku kepikirannya bisa berhari hari bahkan aku bakal ngelakuin apa aja asal kamu bisa biasa lagi, biasa semestinya, gimana kamu sehari-harinya." -Bhakti


Beberapa hari lalu ada kabar gembira gue terima. Bhakti diterima kerja di Bogor!! Alhamdulillah.. Seneng banget pas denger kabar gembira dari Bhakti. Disisi lain, gue juga kepikiran dan berita itu bikin ganjel buat gue. Kepikiran karena waktu Bhakti buat gue bakalan berkurang, kepikiran karena mungkin aja dia bisa kenal sama orang baru dan orang baru itu bisa bikin dia lebih seneng dari yang gue lakuin. Kepikiran karena selama ini aktivitas rutin gue selalu diawalin dengan ngabarin Bhakti pas bangun pagi dan sebelum tidur. Ganjel karena Bhakti bilang dia cuma libur dihari minggu. See? Waktu gue buat ketemu Bhakti jadi makin sedikit. Waktu kita berdua jadi makin berkurang. Apalagi kita ketemunya bisa dibilang cuma 2kali sebulan, ga lebih. Bisa ketemu sekali 2minggu aja udah nyenengin.. Kalo makin dikurangin gini intensitasnya jadi makin berasa sedih :( Makin sepi...

Tapi itu semua harusnya nggak gue lakuin. Gue harusnya inget sama komitmen gue sama Bhakti. Saling percaya. Harus tetep percaya apapun yang terjadi. Harus ngerti sama jarak, nggak boleh nyalahin jarak.

Jadi, senin tanggal 2 Februari 2015 Bhakti mulai kerja. Jadwal kerjanya dari jam 1 siang sampe jam 12 malam. Bete ga? Bete karena jadwal kerjanya. Itu bosnya Bhakti ngeforsir kerja gitu jahat banget. Apalagi sampe jam 12 malam. Dia masih dibawah 20tahun dan masih remaja dan nggak boleh pulang malem :( Harusnya jam 10 Malem dia udah di kamar, udah tidur, pake selimut. Engga didepan komputer nunggu client :( Sabar ya sayang..

Tapi sebenernya gue seneng karena Bhakti kerja. Dia bisa ngelakuin rutinitas dan aktivitas baru setiap hari. Bisa kenal sama orang-orang baru dan nggak dirumah terus. Semoga kamu juga seneng ya :) Oh iya, semangat kerjanya Adek.. Lancar kerjanya, lancar semuanya, cepet-cepet ke Bandung lagi. I love you! :)








Awalnya gue sempet ngambek sama Bhakti, ujung-ujungnya gue nangis dan milih buat tidur. Malemnya Bhakti ngirimin chat panjang banget yang intinya juga sebenernya dia kerja ya buat gue juga, buat ketemu gue, buat nabung dia juga. Jadi harusnya gue nggak marah sama Bhakti. Nggak langsung ngambek kaya anak kecil. Jujur malu-maluin, umur gue lebih tua dari dia 2 tahun tapi dia lebih dewasa dari gue. Udah mau 22 masih aja kaya anak kecil -_- Dari isi chat Bhakti, gue ngerasa kalo gue itu penting buat dia. Dia beneran sayang sama peduli sama gue. Apa yang dia lakuin selama ini juga buat kebaikan gue sama dia. Dia berusaha nabung juga buat ketemu gue. Harusnya gue bersyukur dan percaya sama Bhakti, harusnya gitu. Tapi yang gue lakuin malah cuma marah sama dia, nyalahin dia sama jarak. Padahal salahnya ada di gue. Gue sempet cerita ke regar masalah ini. Regar bilang gue beruntung bisa kenal Bhakti. Apa yang Bhakti tulis, apa yang Bhakti lakuin, itu bukti dia serius sama gue. Gue ga bakal lepasin Bhakti karena gue udah sayang banget sama Bhakti.












Hai Bhakti, Terimakasih ya. Terimakasih kamu udah peduli dan sayang sama aku. Aku sayang kamu, sekarang, besok, dan selamanya. :) Jangan bosen ya!



Minggu, 01 Februari 2015

Pertemuan Ketiga dan Keempat di Bandung (24-25 Januari 2015)

Diposting oleh Unknown di 01.53 0 komentar
There’s a little city
covered with hills and pleasant weather
come on baby I’ll show you around
In my little town
every corner tells you different stories
there’s so many treasures to be found
welcome to flower city
my lovely city
Roses blooming pretty
people say that home is where the heart is
It’s a place with so much history
Friendly Bandung city
Holds the past of ancient glories
and a thrilling future mystery
welcome to flower city
my lovely city
my friendly city
my beloved city
Even though it gets so overcrowded
when I’m sitting in my car that stuck for hours
But I love it anyway

MOCCA - BANDUNG


Kencan ketiga kita.

Bandung adalah tempat aku dan kamu bertemu memadu rindu, tempat kita berbagi cerita dan tawa. Tempat kita bertemu kemudian berpisah kembali.

Tanggal 24 Januari 2015, Sabtu Siang (12.00 W.I.B)
Kamu dan aku telah merencanakan pertemuan kita hari itu. Sudah hampir 2 minggu kita tidak bertemu sejak tanggal 12 Januari lalu dan akhirnya aku bisa kembali bertemu dengan kamu. Memang tidak mudah menjalin hubungan jarak jauh, hanya dapat bertemu beberapa kali dan saling berkomunikasi melalui media social atau telfon sudah cukup rasanya bagi aku dan kamu. Setiap hari selalu ada kata ‘aku rindu kamu’ atau ‘aku kangen kamu’ yang selalu kita ucapkan. Mau itu kamu, atau aku, jarak yang jauh membuat kita selalu rindu.
Hari itu kita berdua bertemu di Terminal Cicaheum. Sebelum pukul 12.00 WIB aku sudah menunggu kamu di atas jembatan penyebrangan Terminal Cicaheum. Kamu naik bus dari Bogor ke Bandung dan turun di Terminal Leuwipanjang. Butuh waktu 45 menit untuk sampai ke Terminal Cicaheum dari Terminal Leuwipanjang. Bhakti akhirnya sampai di Terminal Cicaheum. Kita berdua bertemu di atas jembatan penyebrangan. Hal pertama yang paling aku ingat sebelum kamu mengirimi pesan melalui Whatsapp adalah senyum super khas yang keluar dari kamu yang bisa membuat mata kamu hilang, orang-orang bilang namanya eyes smile. Senyum yang kamu keluarkan begitu kamu melihat aku, begitu kita berdua bertemu dan saling bertatapan.  Aku ngasih kresek yang aku pegang ke kamu. Kita berdua menuruni jembatan penyebrangan. Tujuan pertama kita: Toilet. Aku udah kebelet dari tadi sebelum berangkat. Tiap ketemu kamu bawaannya pasti nervous sama pengen ke Toilet terus. Habis balik dari toilet, tujuan kita yang sebenernya adalah……….. Alun – Alun Bandung.
ALUN ALUN BANDUNG, GEDUNG MERDEKA, JALAN ASIA AFRIKA (12.00-16.30 WIB)
Kaya yang kamu chat ke aku sebelumnya kamu pengen ke Alun – Alun Bandung. Dan akhirnya kita kesana. Kita berangkat pake Damri berangkat dari Terminal Cicaheum ke Aun – Alun Bandung. Alhamdulillah aku sama kamu dapet tempat duduk. Kamu ngeluarin kresek yang aku kasih tadi. Isinya ada susu bear brand sama milo dan 2 roti. Aku kasih milo sama rotinya ke kamu. Aku ngambil bear brand dan kita berdua minum di atas Damri. Sebenernya aku tau kamu belum makan, akupun gitu. Tapi aku lebih ngutamain kamu buat makan karena klo kamu lemes sama sakit, ntar yang jagain aku siapa? L Abis kelar makan sama minum kita cerita – cerita lagi. Di jalan hujan deres banget. Untung aja kamu ngingetin aku buat pake parka dan beli payung tapi payungnya ngga kebeli – beli L  Hampir 25 menit perjalanan turun dari Damri kita langsung lari buat neduh. Hujan lumayan deres banget dan kita neduh di depan Masjid Raya Bandung. Hampir setengah jam kita nunggu hujan buat reda. Sama kaya sebelumnya, kamu nyolong – nyolong buat ngambil foto aku dan aku nyolong – nyolong ngambil foto kamu. Kita berdua jadi kaya paparazzi nyasar. Akhirnya setelah nunggu lumayan lama hujannya reda. Aku nawarin ke kamu buat foto-foto Alun – Alunnya. Kamu nge-iyain dan kita jalan kedeket alun – alun yang dikelilingin sama Rumput Sintetis.







Hujan mulai reda dan orang-orang mulai pada kumpul di rumput sintetis tadi. Yang tadinya sepi karena hujan udah pada nyemutin alun-alun. Ada yang datang sama keluarganya, ada yang dateng sama temen-temennya, dateng sama pacar, sama selingkuhan, dll. Gue sama Bhakti milih buat duduk di bagian kanan alun-alun (kalo dari masjid raya bandung). Kita duduk dideket taman (karena tempat duduknya basah dan ada yang nempatin tempat duduknya juga. Tadinya sih pengen ngajakin Bhakti selfie. Karena malunya kebangetan dan Bhakti ogah-ogahan, selfienya diundur. Gue malah jadi ngambek dan milih buat pergi dari Alun-alun.

14:49 WIB. Jalan Asia Afrika (Depan Gedung Merdeka)

Kita milih buat jalan ke Asia Afrika. Tadinya mau bawa Bhakti buat foto-foto. Doi kan suka foto-foto, kenapa ga gue bawa aja kesana biar doi bisa post banyak foto di IG. Alhasil nihil. Karena gue keburu laper dan keroncongan karena emang belum makan apa-apa dari pagi dan cuma minum susu jadinya beneran laper banget.



(Hasil foto-foto ngasal yang cuma Bhakti aja yang bagus. Gue engga.)

Bhakti nyuruh gue buat cari tempat duduk. Sebenernya males buat balik lagi ke Alun-alun karena emang rame banget dan berisik. Alhasil gue sama Bhakti mutusin balik ke Alun-alun. Pas udah sampe di Halte Alun-Alun gue malah ngajak Bhakti buat balik begitu liat ada Damri yang lewat. Pas kita mau naik ke Damrinya, ternyata Damrinya nggak ke Cicaheum. Kita nunda buat balik dan nunggu Damri berikutnya. Karena nggak ada yang dateng, kita masuk lagi ke Alun-Alun dan nyari tempat duduk. Nah.... Disini gue baru bisa ngajakin Bhakti selfie (setelah pemaksaan berkali-kali dengan ancaman ngambek). Dan.. ini foto selfie dengan jerawat kita.








Akhirnyaaa jam 4an kita balik. Naik Damri ke Cicaheum dengan posisi berdiri di bagian paling belakang. Gue milih buat pegangan sama Bhakti karena tempat buat megangnya jauh. Yang paling deket ya Bhakti. Kita baru bisa duduk itu pas udah mau sampe. Pas udah deket ke Pasar yang deket jalan A. Yani (yang sebelum wellborn *kebetulan gue lupa nama pasarnya apa*). Bhakti nyuruh gue duduk dibelakang. Sebelah gue sebenernya kosong, tapi mungkin Bhakti nggak enak sama aa' yang berdiri sebelah dia dan mungkin secara nggak langsung mempersilahkan si Aa' buat duduk di sebelah gue. Tapi si aa' nya kayanya nggak enak juga. Si aa' itu duduk dibelakang deket Bhakti berdiri pas ada yang turun. Jadinya Bhakti duduk disebelah gue. Cuma duduk sebentar, ga nyampe 5 menit kita udah turun dari Damri. Kita jalan sebentar buat naik angkot lagi ke tempat makan Bakso. Bakso yang deket sama Klinik Cikutra, tempat gue biasa berobat. Sampe di tempat Bakso, gue yang keburu laper langsung makan tanpa ba bi bu. Nambah 1 kerupuk, dan Bhakti nggak nambah apa-apa. Ngerasa bersalah sama porsi makan gue yang kaya bakul dan malu-maluin padahal lagi pacaran. Harusnya bisa sedikit nahan diri buat pura-pura nggak laper, tapi ini ga bisa -_- Karena nggak tahu malunya gue juga baso gue abis duluan dari Bhakti :(

Kosan Sapujagat, Jalaprang Dari Ashar-Isha.

Kelar makan baso kita balik ke kosan gue. Mau sholat Ashar sama Sholat Magrib disana baru berangkat lagi buat jalan. Gue sempet kasih liat beberapa video Stand Up Comedy yang gue suka ke Bhakti. Seneng bisa liat Bhakti ketawa :') Abis kelar magriban dan isha juga, kita baru mutusin buat berangkat. Sebenernya ujan deres banget, gue juga ga punya payung buat dipake. Bhakti inisiatif buat mayungin gue pake jaketnya. Sebenernya gue ada topi parka buat nutupin kepala sih, tapi Bhakti kekeuh pengen mayungin gue. Dan, kita kaya adegan-adegan di ftv. Bayangin deh, ada cewe pendek bulet, sama cowo kurus tinggi lagi diteduhin sama 1 benda yang sama, Jaket. Rasanya tuh...... duh. Ga bisa digambarin lagi gimana senengnya.



Waroeng Steak & Shake Dipatiukur 20.10-21.00 WIB

Dan makan malem tiba. Kita mutusin buat makan ini karena enak dan ngenyangin (pilihan gue sih sebenernya, Bhakti ngikut). Dan tetep aja, klo lagi makan Bhakti nggak bisa berhenti jahilnya. Adaaaaaaaaa aja yang difoto. Bilang dulu kek, biar bisa siap2. Tapi malah makin siap-siap makin malu-maluin.


Sky Walk Cihampelas Walk, Teppanyaki Ice Cream 21.20-22.20 WIB

Sebenernya perut kita berdua masih kenyang. Tapi karena udah janji sama Bhakti buat beli es krim ini, kita beli es krim ini. Sama kaya yang gue suka, Es krim vanilla, pake nutella+strawberry. Enaaaaaak banget! Nggak nunggu lama, kita dapet es krim yang kita mau. Bhakti sempet nyuapin gue es krimnya padahal sebenernya masih kenyang beneran -_- Abis suap-suapan es krim, kita akhirnya mutusin buat ke McD Simpang Dago.



McD Simpang Dago 22.45-01.20 WIB

Karena nggak mau malu nggak mesen apapun, kita yang udah duduk dengan posisi PW mutusin buat mesen sesuatu. Kentang sama Milo hangat. Beberapa orang sempet masang muka aneh gitu ke kita. Padahal kita sama sekali nggak ganggu mereka -_- Ga tahu deh maunya apa. Endingnya bener kan, orang McDnya secara ngga langsung ngusir kita dengan alesan bersih-bersih mereka. :(


Sebenernya mau selama apapun waktu yang kita punya buat berdua, mau kemanapun kita, jalan bareng, makan, nonton, nggak bakal cukup buat kita luapin rasa kangen yang kita punya. Baru sebentar nggak ketemu aja rasanya udah kaya setahun. Baru juga beda kota yang bisa ditempuh dalam waktu 4 jam, belum beda pulau atau yang lainnya. Yang pasti kangen itu selalu ada. Nyempetin buat punya Quality Time sama orang yang kita sayang itu yang susah, dan gue selalu punya Quality Time waktu jalan sama Bhakti, nggak peduli seberapa jauh kita jalan, kemana tujuan kita, asal bisa bareng-bareng sama orang yang kita sayangin udah jadi hal yang nyenengin kok :)


Sekian dulu buat hari pertama. Hari kedua menyusul. *cium peluk*











Sabtu, 17 Januari 2015

Kangen Bisa Separah Ini...

Diposting oleh Unknown di 21.56 0 komentar
"Kamu adalah orang yang selalu aku ingat sebelum aku tidur dan orang yang selalu aku sebut namanya dalam doa-doaku..."



Banyak yang bilang kalau kita sayang sama seseorang dan udah lama nggak ketemu pasti kita ngerasa kangen banget sama orang itu. Itu yang gue rasain ke Bhakti. Baru beberapa hari nggak ketemu udah bikin mata gue bengkak dan bengkak lagi. Kangen yang dalem banget bikin gue selalu nuntut-nuntut Bhakti buat ke Bandung. Gue tiba-tiba berubah jadi orang lain. Gue yang nggak sabaran, gue yang egois dan gue yang maksa-maksa Bhakti buat ke Bandung. Gue juga nggak ngerti kenapa, apa karena baru atau karena masih belum puas sama pertemuan kita kemarin makanya gue jadi bener-bener kangen banget.

13 Januari 2015, 20.50 WIB

Malem itu gue mulai uring-uringan. Nggak tau kenapa tapi tiba-tiba jadi badmood dan nangis sendiri. Gue mulai marah-marah nggak jelas ke Bhakti. Harusnya gue bisa ngerti, kangen bisa kebayar kapan aja, tapi mungkin terlalu kangen bikin jadi gini.

























Dan pada saatnya, keduanya akan kembali bertemu dan memadu rindu.




Sama seperti beberapa hari yang lalu. Hampir seminggu nggak ketemu bener – bener bikin gue uring – uringan. Rasa kangen sama kesel gue Cuma bisa gue alihin dengan cara nonton atau nulis. Chat sama Bhakti malah bikin kangennya makin parah. Hari ini gue sempet nelfon mama nanya apa gue boleh ke Bogor lagi, mama bilang enggak. Tabungan mama buat gue jalan udah nggak cukup. Mama lagi sakit dan duit mama juga kepake buat berobat. Gue nggak bisa ngomong apa – apa kalo mama udah bahas masalah duit. Gue emang boros, Boros banget. Tadinya selasa minggu depan gue mau ke Bogor dan ketemu Bhakti, tapi percuma enggak bisa sama sekali, duitnya nggak cukup. Nahan kangen itu nggak enak. Padahal baru dua kali ketemu tapi rasanya udah kaya ketemu tiap hari dan tiba – tiba harus pisah.




Sedih. Iya sedih. Sedih harus kaya gini, harus pisah, harus jauh. Padahal yang harus gue lakuin adalah kuat ngadepin semuanya, kuat nunggu Bhakti, kuat LDRan. Gue nggak sekuat itu. Jarak bikin gue uring-uringan. Kalau ke Bogor Cuma butuh sekali naik angkot dari kosan gue mungkin gue udah ketemu Bhakti tiap hari. Kangen. Kangen bener – bener yang kangen banget. Sedih sebenernya harus kaya gini, tapi gue harus gimana? Gue Cuma bisa nunggu, nunggu, dan nunggu.



Habis nelfon mama hal yang gue lakuin adalah nutup telfonnya. Nggak mau kalau Bhakti denger gue nangis. Gue nggak kuat. Nggak kuat nahan nangis. Sakit…

Kenapa jarak jadi sekejam ini? Kenapa semuanya jadi aneh gini? Kenapa gue tiba – tiba jadi orang yang egois banget kaya gini? Gue kayak orang lain yang bener – bener egois banget dan maksa – maksa orang – orang yang gue sayang. 



Sampe ketemu di Bandung kasep! Aku sayang kamu dan bakal selalu sayang kamu. :)

Soundcloud Rara Sabria

 

Diary of an Urban Planner ♥ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review