Sebelum kita bertindak, pernah nggak sih kita memikirkan
akibat dari tindakan kita? Perasaan orang lain yang bisa saja kita sakiti
dengan tidak sengaja, membuat mereka sedih, kecewa, sakit.
Apa kamu pernah memikirkan itu?
Memang awalnya kita jarang berfikir sebelum bertindak. Kita jarang
memikirkan konsekuensi apa yang akan kita terima kalau kita melakukan sesuatu
yang salah. Bisa jadi kita berfikir yang kita lakukan itu benar, tapi belum
tentu sama di mata semua orang.
Aku pernah merasakannya. Merasakan disakiti, diabaikan
bahkan seperti tidak dianggap oleh
seseorang yang aku cintai dan aku fikir dia
juga mencintaiku. Ternyata fikiranku dan fikirannya berbeda. Dia sibuk dengan
dunianya, masih berada di masa lalunya dan masih tenggelam dalam bayang-bayang
orang yang dulu pernah setia menemaninya.
Aku memang baru dalam kehidupannya. Tidak selama orang itu,
yang selalu ada mengisi hari-harinya. Aku memang bukan wanita yang menjadi
impiannya. Aku berbeda. Aku tidak tahu apakah dia terpaksa menjalani semua
rutinitas barunya denganku atau hanya untuk menyenangkan hatiku agar aku tidak
kecewa. Aku bingung.
Semua hal yang selalu kita perbincangkan, candaan, curhatan,
seperti tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan cerita mereka dulu. Orang itu
masih menjadi bayang-bayang diantara hubungan kami. Mungkin karena aku masih
baru. Aku jadi terlihat seperti orang bodoh. Semua yang dia tulis yang aku
fikir untukku, bisa jadi untuk orang itu.
Biarlah. Mungkin dia masih belum bisa melupakannya. Mungkin dia
masih butuh waktu untuk terbiasa melupakan masa lalunya dan terbiasa dengan
kehidupannya yang baru, Aku. Mungkin aku harus lebih belajar lagi. Belajar membuat
dia lebih melihat aku, lebih melihat diriku yang bersama dia, bukan bayangan
yang selalu menghantuinya.
Iya, Aku pasti bersabar, menunggu dia benar-benar membuka
hatinya untukku.
.jpg)
.gif)
.gif)
.gif)
0 komentar:
Posting Komentar