TUGAS MATA KULIAH
ANALISIS LOKASI DAN POLA RUANG
REVIEW ANALISIS LOKASI DAN TRANSPORTASI
Dosen Pengampu : Pangi , ST. MT
ANALISIS LOKASI DAN TRANSPORTASI
(Pertemuan VI)

DISUSUN OLEH:
SABRIANORA PUTRI ROSADI
NIM 21040111060004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
ANALISIS LOKASI DAN TRANSPORTASI
A. Pengertian Geografi Transportasi
Geografi
merupakan studi yang mempelajari fenomena alam dan manusia dan keterkaitan keduanya
di permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan
kompleks wilayah. Sedangkan transportasi adalah pemindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang
digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan
manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Dari dua pengertian antara geografi dan transportasi dapat dipadukan menjadi pengertian geografi transportasi yaitu diskripsi yang menyeluruh antara aspek manusia dan aspek alat baik dari tenaga maupun dari lingkungan sekitar seperti alat transportasi memakai tenaga hewan.
Dari dua pengertian antara geografi dan transportasi dapat dipadukan menjadi pengertian geografi transportasi yaitu diskripsi yang menyeluruh antara aspek manusia dan aspek alat baik dari tenaga maupun dari lingkungan sekitar seperti alat transportasi memakai tenaga hewan.
B. Kajian Geografi Transportasi
Fokus
kajiannya adalah interelasi, interaksi dan integrasi antara aspek alam dan
manusia dalam suatu ruang tertentu. Dan mempunyai tujuan mempermudah
komunikasi.
C. Peranan Transportasi
1. Peranan Transportasi dalam Peradaban
Manusia
Perpindahan
penduduk dan barang sudah seumur dengan sejarah manusia itu sendiri. Manusia
pada mulanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam mencari makanan
sambil membawa milik mereka yang jumlahnya belum begitu banyak. Perpindahan
yang terbatas itu merupakan suatu awal dari cara manusia untuk memnuhi
kebutuhan hidupnya.
2. Peranan Transportasi dalam Ekonomi
Ekonomi
berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang
memiliki nilai bagi manusia. Penduduk harus mempergunakan sumber daya alam di
bumi ini untuk memnuhi kebutuhan hidup, menyediakan makanan, pakaian dan tempat
tinggal. Tetapi, sumber daya alam di muka bumi ini tidak merata sehingga tidak
ada satu daerah pun yang dapat memnuhi kebutuhannya sendiri. Oleh sebab itu,
transportasi sangat di butuhkan untuk memindahkan seseorang ataupun benda dari
satu tempat ke tempat lainnya.
3. Peranan Transportasi dalam Terbentuknya
Pemukiman
Manusia
pada mulanya hidup secara berpindah-pindah (nomaden) untuk mencari makanan.
Merka membawa serta kepunyaan mereka yang terbatas dengan bantuan alat
transportasi yang masih sangat sederhana. Dengan adanya transportasi maka akan
timbul pemukiman yang berada pada jalur atau tempat-tempat tertentu seperti
pinggir sungai atau laut (sebab pada masa dahulu transportasi air paling
mudah). Pemukiman pada awalnya berukuran relative kecil, karena daerahnya cukup
terbatas untuk mendapatkan bahan kebutuhan hidup sebagai pendukung pemukiman
itu.Dengan bertambahnya penduduk, makin meningkatnya pelayanan transportasi
maka pemukiman pun bertambah ramai.
4. Peranan Transportasi dalam Politik
Dunia
terbagi atas berbagai satuan politis baik brupa Negara, daerah (otonom), maupun
regional. Untuk dapat mengawasi atau mengamankan daerah-daerah yang jauh dari
pusat pemerintahan, peranan transportasi sangat penting. Lancar/tidak lancarnya
roda pemerintahan sangat tergantung pada transportasi. Kunjungan pejabat
pemerintahan ke suatu daerah dapat terlaksana dengan baik kalau tersedia
transportasi yang memadai. Fungsi utama dari transportasi dalam politik adalah
penyediaan komunikasi berupa penyampaian pesan atau informasi dari satu tempat
ke tempat lain. Pada zaman dahulu penyediaan transportasi adalah untuk gerakan
militer.
Fungsi transportasi yang lain adalah penyediaan prasarana dan sarana untuk perjalanan penduduk dan mengangkut barang-barang.
Fungsi transportasi yang lain adalah penyediaan prasarana dan sarana untuk perjalanan penduduk dan mengangkut barang-barang.
5. Peranan Transportasi terhadap Lingkungan
Salah satu
akibat sampingan dari transportasi yagn sangat tidak kita inginkan adalah
polusi lingkungan alamiah. Bentuk yang paling berbahaya dan sukar untuk
ditangani adalah pengotoran udara oleh berbagai partikel dan gas. Semua bentuk
transportasi mengakibatkan polusi, kendaraan yang mengguanakan mesin dengan
pembakaran merupakan penyebab polusi yang paling besar, terutama di
daerah-daerah yang [adat mengakibatkan gangguan kesehatan. Bentuk polusi
lain yang cukup mengganggu adalah kebisingan. Masalah ini sering muncul di
sekitar jalan dimana kendaraan beroperasi dengan kecepatan tinggi. Kebisingan
yang datangnya dari sumber-sumber ini dapat mengganggu lingkungan yang butuh
ketenangan seperti kediaman, sekolah dan rumah sakit.
6. Peranan Transportasi dalam Tata Ruang
Kota dan Wilayah
Selain
peranan transportasi yang telah disebutkan di atas, transportasi juga memiliki
peranan dalam tata ruang kota dan wilayah. Karena perencanaan transportasi
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan kota dan wilayah.
Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola transportasi yang akan
terjadi sebagai akibat dari rencana itu sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan
lalu lintas di kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah
kecelakaan, pelanggaran, dan menurunnya sopan-santun berlalu-lintas, serta
meningkatnya pencemaran udara.
D. Geografi dengan Transportasi Darat
Transportasi
darat sebagai alat dalam kegiatan perpindahan manusia dan atau barang dari
suatu wilayah ke wilayah yang lain, sangat berpengaruh terhadap
kondisi litosfer bumi.
Litosfer
dalam artian lapisan daratan di permukaan bumi dapat dikaitkan dengan
transportasi darat, diantaranya dalam hal :
1. Penggunaan
lahan
2. Pertambangan
3. Kondisi
tanah
5. Perbedaan
kandungan SDA tiap wilayah
6. Bencana
alam
Beberapa
hal di atas merupakan beberapa point penting mengenai interaksi transportasi
darat dengan unsur geografi berupa litosfer.
1. Penggunaan
lahan
Alih fungsi
lahan menjadi jalan raya, kini semakin banyak dilakukan. Sebab, terjadi ketidak
seimbangan antara kebutuhan ruang transportasi darat dengan ketersediaan jalan.
Akibatnya, perluasan jalan semakin diintensifkan. Bahkan, pembangunan
jalan-jalan tol menjadi agenda besar bagi pemerintah agar dapat memperlancar
arus transportasi darat. Penambahan jalan tersebut tentu saja membutuhkan
banyak lahan. Sehingga, lahan sebagai salah satu aspek litosfer menjadi sesuatu
yang amat dibutuhkan terkait dengan alih fungsi dan tata guna lahan itu sendiri.
Selain itu,
beberapa Negara mengkondisikan lahan yang ada untuk dijadikan jalur
transportasi darat. Contoh : Swiss membangun jalur kereta api yang terletak di
pegunungan dengan cara membuat terowongan. Hal tersebut dilakukan untuk
memperpendek jarak yang ditempuh.
Di Inggris,
banyak terdapat stasiun kereta api bawah tanah. Hal tersebut juga termasuk
pemanfaatan lahan untuk trasnportasi darat. Sebab, mereka membangun rel kereta
api di bawah tanah dengan memanfaatkanspace lahan yang memiliki potensi
untuk dijadikan stasiun dan rel kereta api.
2. Pertambangan
Pertambangan
terkait dengan pemanfaatan sumberdaya di suatu wilayah. Dalam proses
pertambangan, tentunya dibutuhkan berbagai sarana transportasi. Mulai dari
proses menuju titik wilayah yang akan ditambang, proses pertambangan, hingga
pengangkutan hasil tambang, semuanya membutuhkan alat transportasi. Umumnya,
pada wilayah pertambangan terdapat semacam kereta sederhana untuk mengangkut
hasil tambang. Kereta tersebut berada di dalam lokasi pertambangan yang bisa
mencapai beberapa meter di bawah tanah.
Contoh :
pertambangan emas di Finlandia dan sejumlah Negara lainnya menggunakan kereta
sederhana untuk memudahkan proses pengangkutan hasil tambang berupa emas.
3. Kondisi
tanah
Kondisi
tanah suatu wilayah mempengaruhi pembuatan jembatan, jalan, jalur rel kereta
api, dan sebagainya. Sebab, apabila tanah memiliki struktur yang kurang padat,
maka rawan terjadi longsor. Hal itu dapat menghambat arus transportasi darat.
Selain itu,
apabila kondisi tanah tidak stabil, jalan raya yang dibuat akan mudah mengalami
erosi dan penurunan permukaan. Sebab, gaya tekanan dari alat transportasi yang
melewati jalan tersebut terlalu berat, sehingga permukaan jalan akan mengalami
penurunan.
Contoh : di
daerah Garut, Jawa Barat banyak terjadi penurunan permukaan jalan yang dapat
membahayakan para pengguna jalan. Sebab, kondisi tanah pada daerah tersebut
lebih labil daripada di daerah lain.
4. Topografi
Topografi
merupakan kondisi di permukaan bumi terkait dengan kondisi fisik lahan. Bumi
memiliki permukaan yang tidak rata. Banyak wilayah yang memiliki topografi
datar, namun tidak sedikit pula yang memiliki topografi bergunung-gunung,
bahkan berbukit-bukit. Kondisi seperti itu mempengaruhi transportasi darat yang
digunakan.
Sulit
apabila menggunakan mobil pribadi melewati daerah dengan topografi berbukit dan
bergunung. Sehingga, daerah dengan topografi tidak rata memiliki aksesibilitas
yang rendah. Sebab, tidak semua alat transportasi darat dapat digunakan untuk
mencapai daerah tersebut.
Contohnya,
di wilayah Papua dengan sebagian besar wilayah bertopografi tidak rata berupa
pegunungan dan perbukitan. Sehingga, aksesibilitas daerah tersebut sangat
rendah.
Di wilayah
Dingle, Irlandia juga memiliki keterbatasan yang sama. Hampir tidak ada bus
yang melewati daerah tersebut sebab topografinya berupa pegunungan dan
perbukitan. Sehingga, resiko menggunakan bus sebagai sarana transportasi darat
sangan besar.
5. Perbedaan
Kandungan SDA Tiap Wilayah
Litosfer
berkaitan erat dengan berbagai kandungan Sumber Daya Alam (SDA) yang
dimilikinya. Tiap-tiap daerah memiliki SDA yang berbeda-beda. Ada yang memiliki
SDA berupa batu bara, minyak, atau mineral lainnya. Hal itu menyebabkan terjadi
perpindahan dari wilayah satu ke wilayah lain untuk mencukupi
kebutuhan SDA masing-masing daerah.
Contoh :
tambang batu gamping di Gunung Kidul menyebabkan adanya arus transportasi
darat. Truk dan beberapa alat berat digunakan untuk menjalankan kegiatan
pertambangan tersebut. Truk tersebut umumnya berasal dari luar daerah Gunung
Kidul. Truk-truk tersebut digunakan untuk mengangkut batu-batu gamping yang
akan digunakan oleh para pengrajin sebagai bahan baku pembuatan marmer dan
kerajinan lainnya.
6. Bencana
Alam
Erupsi
gunung api, tanah longsor, gempa bumi, dan bencana litosfer lainnya menyebabkan
terjadinya hambatan dalam arus transportasi darat. Apabila bencana-bencana
tersebut terjadi, maka timbul berbagai macam kerusakan. Kerusakan alat
transportasi dan prasarana seperti jalan dan jembatan tentu saja menghalangi
aktivitas transportasi di suatu wilayah.
Bila erupsi
gunung api terjadi, maka banyak mobil, truk, dan alat transportasi darat
lainnya yang rusak bahkan hangus. Apabila gempa bumi terjadi, banyak kecelakaan
yang terjadi di jalan akibat tak ada keseimbangan dan control yang dapat
dilakukan oleh para pengemudi. Jalan-jalan pun akan menjadi rusak, jembatan
dapat terputus, bahkan jalur rel kereta api akan berubah drastis. Hal ini akan
berakibat pada kerugian dan terhambatnya aktvitas masyarakat yang bergantung
pada transportasi darat.
Misalnya,
saat terjadi gempa bumi di Bantul, beberapa akses jalan sempat ditutup akibat
kerusakan yang parah dan dapat membahayakan para pengguna jalan apabila
dilewati.
Di San
Fransisco, dimana gempa bumi dahsyat pernah melanda kota tersebut, banyak
sekali kerusakan-kerusakan sarana dan prasarana transportasi darat yang
terjadi. Pergeseran dan penurunan jalan, jembatan putus, bahkan rel kereta api
yang terpisah-pisah. Hal tersebut memiliki makna bahwa bencana alam litosfer sangat
mempengaruhi aktivitas transportasi darat.
Sumber:
Mbina Pinem, 2007.
Geografi Transport.FAKULTAS ILMU SOSIAL.UNIMED.
http://tugasakhiramik.blogspot.com/2009/10/pengertian-transportasi.html
http://tugasakhiramik.blogspot.com/2009/10/pengertian-transportasi.html
0 komentar:
Posting Komentar