TUGAS MATA KULIAH
PENGOLAHAN DATA CITRA
REVIEW MATERI INTERPRETASI LAND COVER
Dosen Pengampu : Pangi , ST. MT
INTERPRETASI LAND COVER (PENGOLAHAN
CITRA DIGITAL DAN PRA PENGOLAHAN CITRA)
(Pertemuan IV)

DISUSUN OLEH:
SABRIANORA PUTRI ROSADI
NIM 21040111060004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
REVIEW
INTERPRETASI LAND COVER
(PENGOLAHAN
CITRA DIGITAL DAN PRA PENGOLAHAN CITRA)
Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk
memanipulasi dan menganalisis citra dengan bantuan komputer. Pengolahan Citra merupakan bagian cari pengolahan
sinyal yang secara khusus berkaitan dengan citra/gambar
Pengolahan citra digital dapat dikelompokkan dalam dua jenis kegiatan :
1. Memperbaiki kualitas suatu gambar, sehingga dapat lebih mudah
diinterpretasi oleh mata manusia.
2. Mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan
pengenalan objek secara otomatis.
Bidang aplikasi kedua yang sangat
erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan pole (pattern recognition) yang
umumnya bertujuan mengenali suatu objek dengan cara mengekstrak informasi
penting yang terdapat pada suatu citra. Bila pengenalan pola dihubungkan dengan
pengolahan citra, diharapkan akan terbentuk suatu sistem yang dapat memproses
citra masukan sehingga citra tersebut dapat dikenali polanya. Proses ini
disebut pengenalan citra atau image recognition. Proses pengenalan citra ini
sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengolahan citra dan pengenalan
pola menjadi bagian dari proses pengenalan citra. Kedua aplikasi ini akan
saling melengkapi untuk mendapatkan ciri khas dari suatu citra yang hendak
dikenali. Secara umum tahapan pengolahan citra digital meliputi akusisi
citra, peningkatan kualitas citra, segmentasi citra, representasi dan uraian,
pengenalan dan interpretasi.
· Akusisi citra
Pengambilan data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media seperti
kamera analog, kamera digital, handycamp, scanner, optical reader dan
sebagainya. Citra yang dihasilkan belum tentu data digital, sehingga perlu
didigitalisasi.
· Peningkatan kualitas citra
Pada tahap ini dikenal dengan pre-processing dimana dalam meningkatkan
kualitas citra dapat meningkatkan kemungkinan dalam keberhasilan pada tahap pengolahan
citra digital berikutnya.
· Segmentasi citra
Segmentasi bertujuan untuk memilih dan mengisolasikan (memisahkan) suatu
objek dari keseluruhan citra. Segmentasi terdiri dari downsampling, penapisan
dan deteksi tepian. Tahap downsampling merupakan proses untuk menurunkan jumlah
piksel dan menghilangkan sebagian informasi dari citra. Dengan resolusi citra
yang tetap, downsampling menghasilkan ukuran citra yang lebih kecil. Tahap
segmentasi selanjutnya adalah penapisan dengan filter median, hal ini dilakukan
untuk menghilangkan derau yang biasanya muncul pada frekuensi tinggi pada
spektrum citra. Pada penapisan dengan filter median, gray level citra pada
setiap piksel digantikan dengan nilai median dari gray level pada piksel yang
terdapat pada window filter. Tahap yang terakhir pada proses segmentasi yaitu
deteksi tepian. Pendekatan algoritma Canny dilakukan berdasarkan konvolusi
fungsi citra dengan operator Gaussian dan turunan-turunannya. Pendeteksi tepi
ini dirancang untuk merepresentasikan sebuah tepian yang ideal, dengan
ketebalan yang diinginkan. Secara umum, proses segmentasi sangat penting dan
secara langsung akan menentukan keakurasian sistem dalam proses identifikasi
iris mata.
· Representasi dan Uraian
Representasi mengacu pada data konversi dari hasil segmentasi ke bentuk
yang lebih sesuai untuk proses pengolahan pada komputer. Keputusan
pertama yang harus sudah dihasilkan pada tahap ini adalah data yang akan
diproses dalam batasan-batasan atau daerah yang lengkap. Batas representasi
digunakan ketika penekanannya pada karakteristik bentuk luar, dan area
representasi digunakan ketika penekanannya pada karakteristik dalam, sebagai
contoh tekstur. Setelah data telah direpresentasikan ke bentuk tipe yang lebih
sesuai, tahap selanjutnya adalah menguraikan data.
· Pengenalan dan Interpretasi
Pengenalan pola tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan citra dengan suatu
kualitas tertentu, tetapi juga untuk mengklasifikasikan bermacam-macam citra.
Dari sejumlah citra diolah sehingga citra dengan ciri yang sama akan
dikelompokkan pada suatu kelompok tertentu. Interpretasi meliputi penekanan
dalam mengartikan objek yang dikenali.
Komponen sistem pengolahan citra digital :
(Gonzalez & Woods, 1992)
Pengolahan Data Berdasarkan Input/Output:
|
INPUT
|
OUTPUT
|
||
|
|
IMAGE
|
DESKRIPSI
|
|
|
IMAGE
|
Image
Processing
|
Computer
Vision
|
|
|
DESKRIPSI
|
Grafika
Komputer
|
Data Mining
dll.
|
|
Sumber:
Pratt, W.K., (2001), Digital Image Processing,
Third edition, John Wiley and Son, Inc., New York
Gonzales, R.C., Woods, R.E., Digital Image
Processing, Second edition, Prentice Hall, New Jersey
Prastyo, Budi. Dalam http://tugas-citra.blogspot.com/2010/04/aplikasi-jaringan-syaraf-tiruan.html. diunduh, 27 September 2012
0 komentar:
Posting Komentar