TUGAS MATA KULIAH
ANALISIS LOKASI DAN POLA RUANG
REVIEW MATERI DASAR – DASAR DAN ANALISIS LOKASI
INDUSTRI
Dosen Pengampu : Pangi , ST. MT
DASAR – DASAR DAN ANALISIS LOKASI
KEGIATAN INDUSTRI
(Pertemuan IV)

DISUSUN OLEH:
SABRIANORA PUTRI ROSADI
NIM 21040111060004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
DASAR
- DASAR DAN ANALISIS LOKASI KEGIATAN INDUSTRI
A. PENDAHULUAN
Pada
dasarnya industri merupakan kegiatan pegolahan yang mengubah bentuk benda
menjadi sesuatu yang memiliki nilai dan kegunaan berbeda dan lebih besar. Dalam
kegiatan industri terdapat pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan skala
operasi, maksudnya berapa jumlah yang dihasilkan dan pada tingkatan harga
berapa produk akan dijual, teknik produksi yang diperlukan untuk melakukan
inovasi mengkombinasikan tenaga kerja,modal,maupun mesin berteknologi yang
digunakan dalam proses produksi, serta lokasi pabrik yang menentukan dimana
proses pengolahan akan dijalankan, kontribusi pengaruhnya terhadap biaya
produksi untuk mencapai keuntungan maksimal.
B. REVIEW LITERATUR
Pemilihan
lokasi pada dasarnya menentukan suatu tempat atau lokasi yang tepat untuk suatu
usaha, kegiatan dengan tujuan tertentu yang memperhitungkan kelebihan dan
kekurangan lokasi tersebut. Lokasi perusahaan adalah suatu tempat dimana
perusahaan melakukan aktivitasnya. Lokasi pabrik dimaksudkan sebagai lokasi
dimana fasilitas-fasilitas produksi diletakkan.
Fasilitas
produksi adalah sesuatu yang dibangun, diadakan atau diinvestasikan guna
melaksanakan aktivitas produksi. Lokasi pabrik yang paling ideal adalah
terletak pada suatu tempat yg akhirnya mampu memberikan total biaya produksi
yang rendah dan keuntungan yg maksimal. Agar tidak terjadi dampak negatif dari
masyarakat, dalam memilih lokasi pabrik harus memperhatikan kelayakan aspek
hukum, sosial, ekonomi dan budaya. Penentuan lokasi strategis pabrik harus
memperhatikan dua faktor, yakni:
1.Faktor
primer, yaitu bahan baku dan bahan pembantu, tenaga kerja, sarana
transportasi, listrik, air, komunikasi dan letak pasar sasaran.
2.Faktor
sekunder, yaitu iklim, keadaan tanah, kemungkinan pengembangan dan
kebijakan pemerintah.
Tujuan
kedua faktor di atas adalah mengurangi pemborosan dalam hal pembangunan
gedung, pengadaan peralatan, kebutuhan modal kerja. Dalam kegiatan industri
bahan baku menjadi faktor utama dalam memulai proses pengolahan produk yang
didukung oleh tenaga kerja maupun modal kerja berupa mesin dan keahlian setelah
itu baru dilakukan proses pengolahan hingga menjadi produk dan kemudian
didistribusikan atau dijual ke pasar. Peran transportasi sangat penting, proses
tersebut dimulai dari pengambilan bahan baku hingga pendistribusiaannya ke
pasaran. Misalnya dalam industri tempe, bahan baku utama adalah kedelai, lalu
dilakukan proses pengolahan dengan tenaga kerja dan mesin produksi dan setelah
itu menghasilkan tempe yang siap dijual di pasaran.
Modal,bahan
baku, manajemen, lahan, tenaga kerja, skala produksi, keterkaitan, biaya
transportasi,lingkungan bisnis, faktor historis, preferensi perseorangan maupun
manajemen berpengaruh dalam penentuan lokasi industry. Oleh karena itu
factor-faktor di atas selalu dianggap penting dalam proses produksi. Sedangkan
jenis data yan diperlukan dalam penentuan lokasi pabrik yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa jumlah dan biaya bahan baku, bahan
tambahan, tenaga kerja, transportasi, listrik, air, alat komunikasi, bangunan,
peralatan, dll. Data kualitatifnya sendiri yaitu data kualitas sarana
transportasi, iklim, kebijakan pemerintah,dll.
Pada
akhirnya ada beberapa kondisi yang dapat membawa ke persoalan penentuan lokasi
pabrik, yaitu:
1. Lokasi
di kota besar (city location)
·
Diperlukan tenaga kerja terampil dengan jumlah
yg besar.
·
Proses produksi tergantung pada
fasilitas-fasilitas seperti listrik, gas, dan lain-lain.
·
Kontak dengan pemasok dekat dan cepat.
·
Sarana transportasi dan komunikasi mudah
didapatkan.
·
Ekspansi sulit dilakukan dan harga tanah
mahal.
·
Banyak persoalan tenaga kerja.
2.Lokasi
di pinggir kota (suburban location)
·
Semi skilled atau female
labor mudah diperoleh.
·
Menghindari pajak yang berat.
·
Tenaga kerja tinggal dekat dengan lokasi
pabrik.
·
Populasi tidak besar sehingga masalah
lingkungan tidak banyak timbul.
3.Lokasi
jauh di luar kota (country location)
·
Lahan yg luas sangat diperlukan (ekspansi yang
akan datang).
·
Pajak terendah lebih dikehendaki.
·
Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar
lebih dikehendaki.
·
Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan.
·
Baik untuk proses manufakturing produk-produk
yg berbahaya.
Pemilihan
lokasi industri juga memiliki langkah-langkah agar lokasi yang dipertimbangkan
merupakan lokasi yang tepat bagi pendiri pabrik. Prosedur dalam pemilihan
lokasi pabrik antara lain:
1. Plant
Analysis
Di
dalam plant analisis yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor-faktor apa
yang mempengaruhi lokasi industri dari yang tidak berpengaruh sampai yang
paling berpengaruh. Selanjutnya hal yang dilakukan adalah penentuan keputusan
lokasi industri. Apakah sebaiknya memilih loksai industri baru untuk dibangun
pabrik ataukah lebih baik jika melakukan pemindahan dari lokasi industri yang
lama (relokasi). Setelah itu, menganalisis kondisi lingkungan lokasi industri
yang akan dibangun pabrik. Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah keberadaan
pesaing dan kemampuan daya saing yang dimiliki. Hal terakhir dalam tahapan ini
adalah menentukan opsi-opsi lokasi industri sebagai alternatif.
2. Field
Analysis
Di
dalam field analysis yang dilakukan adalah melakukan observasi
lapangan dari semua opsi-opsi lokasi industri yang telah di-list di bagian plant
analysis. Pada tahap ini biasanya dapat ditentukan dimana lokasi industri yang
paling potensial.
pada dasarnya penentuan pabrik
ditentukan oleh faktor-faktor lokasi industri yangi bergantung pada; skala
produksi, biaya transportasi, lingkungan bisnis, faktor kesejarahan dan
selera perorangan.
C. KESIMPULAN
Beberapa
jenis industri mungkin bisa ditempatkan dimanapun (foot-lose industri). Namun
demikian, jenis industri seperti ini umumnya akan memilih daerah pemasaran
sebagai lokasinya, misalnya industri makanan, industri minuman, industri
kulit (sepatu), industri pakaian, dan sebagainya. Jika kita melihat apa yang
terjadi pada industri dinegara maju berkaitan dengan lokasi seperti di Eropa
maupun di Amerika Utara, umumnya menunjukkan tiga hal. Pertama, daerah tersebut
merupakan sumber bahan baku terutama bijih besi; kedua, daerah tersebut merupakan
daerah sumber energi terutama batubara; dan ketiga daerah tersebut juga
merupakan daerah pemasaran. Di Indonesia pun saat ini penempatan dan lokasi
industri cenderung ke daerah pemasaran.
Secara
teori, sesungguhnya banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
atau penempatan lokasi industri. Dari segala pertimbangan yang ada, pada
dasarnya ditujukan untuk memperoleh biaya transportasi yang paling rendah,
diantaranya yaitu mencari faktor-faktor yang paling dominan dalam suatu
kegiatan industri. Untk kepentingan tersebut, lahirlah teori-teori lokasi yang
membantu memecahkan masalah penentuan lokasi, khususnya industri maupun
kepentingan lainnya.
Penentuan
lokasi indutri sangat penting, pemilihan lokasi industri harus memperhatikan
faktor-faktor yang berpengaruh yang berkaitan dengan proses produki mulai dari
input sampai dengan output, dan juga harus memperhatikan faktor yang berkaitan
dengan kondisi lingkungan luar. Dalam penentuan lokasi industri yang baik,
diperlukan analisis yang tepat, tahapan dalam melakukan penentuan lokasi
industri yaitu plant analysis dan field analysis.
Sumber:
Ardian,
Aulia.2010.Dasar-dasar dan Analisis Lokasi Industri, dalam http://dhee’sarea.wordpress.com/Dasar-dasar-dan-Analisis-Lokasi-Industri.htm. Diunduh,
27 September 2012
Arsanti,
Ana. 2010. Pemilihan Lokasi Industri Primer, dalamhttp://Anaarsanti.blogspot.com/Pemilihan-lokasi-industri-primer.htm. Diunduh,
27 September 2012
Ghalib,
Rusli. 2005. Ekonomi Regional, dalam http://scrib.com/teori-lokasi-ekonomi-regional.htm. Diunduh,
27 September 2012
0 komentar:
Posting Komentar