TUGAS MATA KULIAH
ANALISIS LOKASI DAN POLA RUANG
FAKTOR PENENTU LOKASI INDUSTRI
Dosen Pengampu : Pangi , ST. MT
DASAR – DASAR DAN ANALISIS LOKASI
KEGIATAN INDUSTRI (PT SEMEN PADANG, SUMATERA BARAT)
(Pertemuan IV)

DISUSUN OLEH:
SABRIANORA PUTRI ROSADI
NIM 21040111060004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
DASAR – DASAR DAN ANALISIS LOKASI
KEGIATAN INDUSTRI (PT SEMEN PADANG, SUMATERA BARAT)
Dalam struktur perekonomian
suatu Negara, sektor industri telah memegang peranan yang sangat penting dalam
pembangunan ekonomi nasional, yang tidak saja berpotensi memberikan kontribusi
ekonomi yang besar melalui nilai tambah lapangan kerja dan juga devisa Negara.
Dalam membangun industri perlu
memperhatikan berbagai faktor dan harus memperhitungkan keuntugan dan kerugian
dari berdirinya suatu industri. Adapun saat ini Negara Indonesia sebagai Negara
berkembang sedang giat membangun untuk menuju sebagai Negara industri dengan
tujuan mampu memenuhi kebutuhan penduduknya secara mandiri.
Pengertian Industri
Industri adalah proses produksi
yang mengolah bahan menjadi barang jadi sehingga menjadi barang yang bernilai
bagi masyarakat. Namun perlu kita ketahui konsep tentang pengertian indsutri
dari berbagai sudut.
Dalam
arti sempit, Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,
bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai
tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri.
Dalam
arti luas, (umum) Industri adalah merupakan bentuk usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Menurut
UU Nomor 5 tahun 1984, pengertian industri diartikan sebagai kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau setengah jadi, menjadi
barang jadi yang bernilai lebih tinggi bagi
penggunanya.
Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri
Pemilihan lokasi pabrik
membutuhkan pertimbangan yang hati-hati. Di saat manajemen telah memutuskan
untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit
untuk dikurangi. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk
keputusan lokasi industry, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi
untuk meminimalkan biaya, sedang untuk bisnis ecean dan jasa professional,
strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun
demikian, strategi pemilihan gudang ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan
kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
Pilihan-pilihan
yang ada dalam lokasi meliputi:
·
Tidak pindah,
tetapi meluaskan fasilitas yang ada
·
Mempertahankan
lokasi sekarang, selagi menambah fasilitas lain dii tempat lain
Pemilihan lokasi pabrik
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini pada prakteknya
berbeda penerapannya bagi satu pabrik dengan pabrik yang lain, sesuai
dengan produk yang dihasilkan. Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
dilihat dari sisi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
·
Faktor primer,
yaitu faktor yang harus dipenuhi, bila tidak, maka operasi tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
·
Faktor sekunder,
yaitu faktor yang sebaiknya ada, bila tidak operasi masih dapat diatasi dengan
biaya lebih mahal.
Macam
faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik adalah sebagai berikut:
·
Letak
konsumen atau pasar, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan daerah
konsumen. Alasan yang mendasari pemilihan lokasi dekat dengan
konsumen adalah adanya kemudahan untuk mengetahui perubahan selera
konsumen, mengurangi resiko kerusakan dalam pengangkutan, apabila barang
yang diproduksi tidak tahan lama, biaya angkut mahal, khususnya untuk produksi
jasa.
·
Sumber bahan
baku, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan daerah bahan baku. Dasar
pertimbangan yang diambil adalah apabila bahan baku yang dipakai
mengalami penyusutan berat dan volume, bahan baku mudah rasak dan berubah
kualitas, resiko kekurangan bahan baku tinggi.
·
Sumber
tenaga kerja, alternatif yang dipakai adalah apakah tenaga
kerja yang dibutuhkan unskill, dengan pertimbangan tingkat upah
rendah, budaya hidup sederhana, mobilitas tinggi sehingga
jumlah gaji dianggap sebagai daya tarik, ataukah tenaga
kerja skill, apabila pemsahaan membutuhkan fasilifeas yang lebih
baik, adanya pemikiran masa depan yang cerah, dibutuhkan keahlian,
dan kemudahan untuk mencari pekerjaan lain.
·
Air, disesuaikan
dengan produk yang dihasilkan apakah membutuhkan air yang jernih alami,
jernih tidak alami, atau sembarang air.
·
Suhu udara,
faktor ini mempengaruhi kelancaran proses dan kualitas hasil operasi.
·
Listrik,
disesuaikan dengan produk yang dihasilkan kapasitas tegangan yang dibutuhkan.
·
Transportasi,
berupa angkutan udara, laut, sungai, kereta api, dan angkutan jalan raya.
·
Lingkungan,
masyarakat, dan sikap yang muncul apabila didirikan pabrik di dekat tempat
tinggal mereka, apakah menerima atau tidak.
·
Peraturan
Pemerintah, Undang-undang dan sistem pajak. Aspek umum yang diatur undang-undang
adalah jam kerja maksimum, upah minimum, usia kerja minimum, dan kondisi
lingkungan kerja.
·
Pembuangan limbah
industri, kaitannya dengan tingkat pencemaran, sistem pembuangan
limbah untuk perlindungan terhadap
alam sekitar dan menjaga keseimbangan
habitat.
·
Fasilitas untuk
pabrik, berupa spare part, mesin-mesin, untuk menekan biaya.
·
Fasilitas untuk
karyawan, agar dapat meningkatkan semangat kerja dan kesehatan kerja.
Seiring
dengan adanya globalisasi, maka pemilihan lokasi menjadi semakin rumit.
Globalisasi terjadi karena:
·
Ekonomi
pasar
·
Komunikasi
internasional yang lebih baik
·
Perjalanan dan
pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan
·
Kemudahan
perpindahan arus modal antar Negara
·
Diferensiasi
biaya tenaga kerja yang tinggi.
CONTOH KASUS
PT. SEMEN PADANG
Contoh kasus yang saya ambil adalah PT. Semen Padang
di Kota Padang, Sumatera Barat. Saat ini, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota dan Kabupaten Se-Sumatera Barat sedang direvisi. Kota Padang berupaya
perbaiki kondisi wilayahnya dengan perencanaan tata ruang yang baru. Saat ini,
kota Padang sedang menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2010-2030 yang
merupakan amanat Undang-Undang No. 26/2007 tentang penataan ruang dan
Undang-Undang No. 24/2007 tentang penanggulangan bencana (Sekretaris Daerah
Kota Padang, Emzalmi 13/12). Karena itu saya tidak menemukan RTRW Kota Padang
di Google maupun di website kota Padang. Tertundanya pengesahan RTRW Padang ini
juga karena salah satu kendalanya adalah masuknya hutan seluas 412 hektare di
Kawasan Bukit Barisan untuk dimanfaatkan oleh PT Semen Padang.
|

PT Semen
Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV
Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang
merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958
Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah
Belanda. PT Semen Padang terletak di kecamatan Lubuk Kilangan , Kota Padang
Sumatera Barat. Pabrik Semen Padang umumnya letaknya sudah memenuhi syarat
pemilihan lokasi pabrik karena:
·
Semen padang
terletak jauh dari pusat kota namun dekat dengan bahan baku.
·
Letaknya tidak
mempengaruhi konsumen karena walaupun jauh dari pusat kota, namun umumnya
seluruh masyarakat di Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi lain di Sumatera menggunakan
Semen Padang karena kualitasnya dan terpercaya.
·
Sumber tenaga
kerja dekat dengan lokasi pabrik.
·
Air dan suhu
tidak terlalu berpengaruh dalam lokasi pabrik.
·
Fasilitas untuk
karyawan yaitu perumnas semen padang.





Kelemahan dari lokasi Pabrik Semen Padang ini adalah:
·
Asap dan debu
dari pabrik menyebabkan polusi udara, apalagi yang dekat dengan pabrik
·
Asap dan debunya
dapat menyebabkan penyakit pernafasan
·
Tumbuhan
disekitar pabrik menjadi menguning karena debunya.

Kerugian lain yang ditimbulkan oleh PT Semen Padang
adalah longsor yang bisa terjadi kapan saja apabila semen padang terus menerus
mengambil bahan baku dari bukit kapur di karang putih. Dapat dilihat pada foto
diatas, kapur yang diambil hampir menyamai lingkungan pabrik. Yang ditakutkan
adalah longsor yang bisa terjadi kapan saja didaerah tersebut.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari contoh kasus ini adalah:
a.
Teori penentuan
lokasi industri yang pas dengan kasus adalah teori weber segitiga ke 2.
b.
Pabrik yang telah
berdiri hampir setengah abad ini memberikan devisa bagi Sumatera Barat.
c.
Faktor – faktor
yang mempengaruhi peletakan lokasi industri adalah faktor kondisi fisik lahan,
ketersediaan tenaga kerja dan transportasi.
d.
Kelemahan PT
Semen Padang ini sepertinya tidak terlalu menjadi masalah berarti bagi warga di
wilayah indarung khususnya karena penghasilan mereka berasal dari pabrik ini.
e.
Letaknya tidak
terlalu menjadi faktor penentu lokasi industri karena walaupun jauh dari pusat
kota, barang yang ditawarkan tetap laku dan terjamin kualitasnya.
1 komentar:
mkasich..
mmbantu bgt..
Posting Komentar